Hawaiian Airlines Melacak Perubahan Iklim Dari Langit
Hawaiian Airlines telah menambahkan peralatan ke salah satu pesawatnya untuk mengumpulkan data waktu nyata tentang kualitas udara saat pesawat itu terbang.
Teknisi memasang peralatan di Airbus A330 awal tahun ini, dan Hawaiian Airlines mengaktifkannya minggu ini untuk mulai mengumpulkan data di Pasifik, Asia dan Amerika Utara, menurut operator.
Proyek ini bekerja sama dengan Pesawat Terbang Dalam-layanan nirlaba Belgia yang didanai Eropa untuk Sistem Pengamatan Global (IAGOS).
"Perubahan iklim membawa konsekuensi yang signifikan, terutama untuk Hawaii dan tetangga Pulau Pasifik kami," kata COO Airlines Hawaiian Jon Snook dalam sebuah pernyataan. "Sangat menyenangkan mengetahui penerbangan kami juga menyediakan data penting bagi komunitas ilmiah dan lembaga meteorologi sehingga kami dapat lebih memahami dan mengatasi perubahan cuaca."
Perangkat ini akan mengumpulkan informasi yang bertujuan menentukan kesehatan atmosfer Bumi, seperti tingkat gas rumah kaca di ketinggian tinggi.
Iklim bumi yang berubah diperkirakan akan memengaruhi cara kita terbang di tahun-tahun mendatang, dengan berbagai konsekuensi, dari turbulensi yang meningkat hingga pembatalan penerbangan yang lebih banyak.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal tersebut Perubahan Iklim pemodelan yang digunakan untuk menunjukkan bagaimana suhu tinggi yang ekstrem dapat menyebabkan gangguan besar di AS pada akhir abad ini. Pesawat terbang, terutama pesawat yang lebih kecil, menghadapi kesulitan lepas landas dalam suhu tinggi karena udaranya lebih tipis, sehingga mengurangi daya angkat.
Beberapa dari perubahan ini sudah mulai terwujud. American Airlines membatalkan lebih dari penerbangan 40 dalam rentang beberapa hari di bulan Juni atas suhu derajat 120 di Phoenix, The New York Times dilaporkan.